Pendaftaran PPG atau sertifikasi bagi guru yang sudah mengajar ini dibuka pada 28 Mei hingga 8 Juni. |
Karena jumlah pelamar PPG untuk guru dalam jabatan niscaya lebih besar daripada kuotanya. Maka nantinya akan dilakukan seleksi tulis. Bagi yang tidak lulus seleksi, diminta untuk berguru kembali. Supaya dapat mengikuti PPG tahap berikutnya. Selain itu sekolah diminta untuk tidak mengirim semua guru untuk mengikuti PPG.
"Kalau semua dikirim PPG, sekolahannya dapat mandeg (berhenti, red)," kata mantan rektor Unesa sekaligus yang ditunjuk menyiapkan PPG Muchlas Samani, menyerupai yang kutip dari JPNN (15/05/17).
Menurutnya tidak semua kampus penyelenggara kuliah keguruan akan ditunjuk sebagai penyelenggara PPG guru dalam jabatan. Ada kriteria-kriteria tertentu. Seperti ratifikasi dan kelengkapan layanan perkuliahan. Proses pendidikannya selama 16 kali pertemuan dalam rentang waktu 4 bulan.
Proses berguru PPG bagi guru dalam jabatan lebih singkat dibanding PPG untuk sarjana yang gres lulus (pra jabatan). Untuk PPG prajabatan durasinya selama satu tahun. Sedangkan PPG bagi guru dalam jabatan hanya empat bulan saja. Tetapi keduanya sama-sama berasrama.
Proses PPG bagi guru dalam jabatan lebih singkat alasannya yaitu status mereka sudah menjadi guru. Sehingga ada bahan PPG yang dikurangi. Diantaranya yaitu bahan praktik mengajar. Materi ini dapat dihapus alasannya yaitu sehari-hari para guru ini sudah menjalankan pembelajaran.
Sementara itu, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti Paristiyanti Nurwandani mengatakan, kuota PGG untuk guru dalam jabatan lebih sedikit dibanding PPG prajabatan. Kuota PPG dalam jabatan tahun ini ditetapkan 2.500 orang guru.
Untuk sementara pemerintah hanya membuka PPG dalam jabatan untuk guru produktif SMK. Sebab Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan aktivitas revitalisasi pendidikan vokasi. Saat ini jumlah guru produktif di Sekolah Menengah kejuruan yang sudah lulus S1 tetapi belum disertifikasi mencapai 8.000 orang.
"PGG untuk guru dalam jabatan dikhususnya bagi guru-guru produktif Sekolah Menengah kejuruan saja," terang Paristiyanti.
Advertisement