 |
| Suplai guru kelas gres di SD yang berasal dari lulusan LPTK harus melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) sehabis lulus S1 PGSD. |
Sementara berdasar Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Kemenristekdikti, ada 415 forum pendidikan dan tenaga kependidikan (LPTK), yakni 37 LPTK negeri dan 378 LPTK swasta, yang meluluskan Program PGSD sebanyak 91.247 lulusan. Lulusan tersebut akan terakumulasi setiap tahunnya dan diproyeksikan pada tahun 2025 mencapai 444.551 lulusan.
Namun, studi oleh Lembaga donor Amerika USAID melalui kegiatan PRIORITAS yang dilaksanakan dalam 18 bulan terakhir tersebut menemukan bahwa kebutuhan guru kelas gres di SD akan meningkat seiring berjalannya waktu, ibarat guru yang pensiun, semakin sedikit guru gres yang masuk ke dalam sistem, dan jumlah siswa di sekolah yang meningkat.
”Dengan mengetahui data guru kelas di sekolah dasar maka LPTK sanggup mempertimbangkan kuota mahasiswanya sesuai kebutuhan guru kelas gres di sekolah dasar,” kata Stuart Weston Direktur Program USAID PRIORITAS yang lansir dari laman Tribunnews (23/05/17).
Studi yang bertujuan untuk membantu Kemenristekdikti dan Kemendikbud dalam menganalisis cara memperkecil kesenjangan antara menyiapkan suplai dan kebutuhan guru kelas SD itu merekomendasikan suplai guru kelas gres di SD yang berasal dari lulusan LPTK harus melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) sehabis lulus S1 PGSD.
Baca: PGSD Masuk 5 Jurusan Kuliah yang Paling Diminati
Dengan demikian PPG sanggup menjadi pengendali kelebihan suplai lulusan PGSD terutama memperhatikan kebutuhan aktual di masing-masing wilayah atau lebih rinci berdasarkan provinsi dan kabupaten. Bahkan dalam mendistribusikan suplai guru SD sanggup lintas wilayah berdasarkan rekam jejak LPTK dan provinsi/kabupaten yang sangat membutuhkan guru baru.
Advertisement